Floating

Dua hari ini saya cukup sibuk dengan adanya perubahan struktur organisasi perusahaan. Bukan sibuk karena menajdi bagian dari arsitek perubahan itu, bukan...:) Tapi sibuk untuk menemani orang-orang yang mendapatkan status baru akibat dari perubahan tersebut. Ada yang tetap pada posisi yang lama dengan pekerjaan yang sama, ada yang mendapatkan pos baru dengan pekerjaan yang benar-benar baru namun ada juga yang belum mendapatkan pos baru.

Nah, kelompok ketiga inilah yang sedang galau...belum mendapatkan job baru, alias floating.

Floating banyak dipakai pada istilah matematika (bilangan mengambang), perbankan (floating rate) atau politik (floating mass). Tapi istilah ini mungkin jarang digunakan dalam istilah pengelolaan SDM.

Namun apapun definisinya, istilah floating cukup membuat orang yang masuk dalam kelompok ini menjadi was-was. Paling tidak mereka merasa dinggap tidak perform dan kekhawatiran berikutnya adalah jika mendapatkan tugas baru di tempat yang baru, lokasi yang jauh atau malah diberhentikan. Nah!

Namanya juga orang sedang galau, yang dibutuhkan adalah teman. Jadi ya saya hanya bisa menemani mereka..:) mendengarkan ungkapan perasaannya dan harapan-harapan mereka. Beberapa diantaranya juga meminta saran-saran, apa yang harus dilakukan berikutnya.

Menurut saya, keadaan seperti itu akan menghasilkan dua alternatif. Yang pertama masih diberikan kepercayaan perusahaan atau tetap bekerja atau diberikan hak-haknya untuk melanjutkan karir di luar perusahaan alias diberhentikan. Apapun pilihannya adan apapun yang terjadi, kita bisa membuat plan berikutnya. Tetap berpikri positif dan merancang langkah-langkah berikutnya adalah hal yang paling penting untuk dilakukan.

Pertama, jika masih diberikan kepercayaan untuk menduduki pekerjaan di unit kerja lain atau di lokasi lain, maka yang harus kita lakukan adalah:
  • Siapkan diri untuk New Assignment. Dimanapun kita di tempatkan, tentu akan menemui suasana baru, pekerjaan baru. Siapkan diri sebaik mungkin untuk beradaptasi, kenali lingkungan dengan baik dan yang sangat penting juga kenali pekerjaan baru dengan baik. Pelajari bagaimana job role Anda. Bagaimana kita dinilai, apa KPI-nya dan dengan siapa kita berkoordinasi terkait job tersebut.
  • Be the best. Tunjukkan bahwa Andalah yang terbaik. Jadi berikan kualitas pekerjaan yang sempurna. 
Kedua, jika harus berhenti kerja. Maka inilah kesempatan bagi kita untuk merealisasikan cita-cita kita. Apapun pilihannya, lakukan yang terbaik.
  • Jangan berlarut dengan pikiran apalagi rasa bersalah...:) Langsung Move-On.  Hidup tidak berhenti disini. Masih banyak jalan yang bisa ditempuh. Pilihannya apakah akan mencari kerja di perusahaan lain atau akan menjalani hidup mandiri dengan bisnis atau investasi.
  • Jika pilihannya adalah tetap bekerja, maka aturlah keuangan Anda sebaik mungkin. Gunakan waktu yang ada dan jaringan yang kita punya untuk hunting pekerjaan yang sesuai. Buatlah CV yang menjual. Pilih perusahaan atau tempat kerja yang sesuai dengan passion. Jangan asal bekerja, asal diterima. Namun yakinkan bahwa kita memilih yang terbaik, ini terkait dengan kenyamanan (enjoy) dan kenikmatan kerja. Update CV di media sosial juga hal yang bisa kita lakukan, siapa tahu ada perusahaan yang sedang hunting talent sesuai kompetensi kita.
  • Bila mandiri adalah pilihannya, maka berhati-hati dalam memilih bisnis atau investasi. Akan lebih bagus jika Anda sudah memiliki pengalaman bisnis sebelumnya. Jika ternyata belum ada pengalaman apapun, lebih baik cari mentor atau coach untuk menjalani bisnis atau investasi. Hal ini penting agar kita tidak salah jalan.
Sekali lagi, tetap berpikir positif, Yakinlah bahwa Tuhan merencanakan yang terbaik untuk Anda. Dan saat inilah Anda membuktikannya.

Salam persahabatan!


Lebih baru Lebih lama